Mesin Penetas

Tidak dapat dipungkiri, untuk menunjang sukses breeding diperlukan sarana penunjang yang tidak sedikit. Salah satunya adalah mesin tetas.
Memperbanyak produksi adalah tujuan utama menggunakan mesin tetas, selain ada beberapa unggas dan burung yang memang tidak mau mengerami telurnya. Dalam tanda kutip ada beberapa jenis ayam/unggas/burung yang tidak mau mengerami telurnya di karenakan kenyamanan kandang yang kurang di banding dengan habitat asli mereka.


Banyak sekali merk mesin tetas yang di jual di pasaran. Dari produksi lokal sampai bikinan luar negeri. Harga pun sangat bervariasi, dari 300 ribuan hingga puluhan juta. Tergantung pada merk, jenis, kapasitas dan kualitas tentunya.

Jenis mesin tetas secara kasar saya bagi dua saja. Manual dan Otomatis. Untuk pengaturan suhu ada yg menggunakan thermostat type wafle dan ada yang menggunakan elektrik. Thermostat wafle pengaturan suhunya dapat di set dengan mengatur baut penahan, sedangkan thermostat elektrik lebih akurat pengaturan suhunya dengan sistem digital. 

Saya sebut Mesin tetas manual jika sistem pemutaran telur dilakukan secara manual oleh manusia. Sedangkan Mesin tetas otomatiss pemutaran telur terjadi secara otomatis.


Secara simple saya bisa mengambil kesimpulan berdasarkan pengalaman pribadi menggunakan berbagai mesin tetas. Faktor keberhasilan penetasan adalah temperatur, kelembaban, dan pemutaran telur. Dalam tanda kutip bahwa telur yang masuk ke dalam mesin tetas benar benar vertil yang dapat di cek atau di teropong di hari ke 3-5.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mesin Penetas"

Post a Comment